Rabu, 29 Oktober 2014

ANALISA TRAFIK JARINGAN RTT (Round Trip Time) DENGAN CARA CDF DAN PDF

ANALISA TRAFIK JARINGAN  RTT (Round Trip Time)
METODE CDF DAN PDF
Muhammad Taufiq Israr
Teknik Elektronika Telekomunikasi, Politeknik Caltex Riau
muhammadtaufiqisrar@gmail.com


1. Pendahuluan

     Sebelumnya penulis telah menjelaskan tentang Trafik Jaringan dengan Metode RTT, maka pada kesempatan kali ini penulis akan kembali menjelaskan Analisa Trafik Jaringan dengan metode CDF dan PDF.

     Probability Density Function (PDF) atau dapat juga di katakan sebagai Kepadatan probabilitas, yaitu sebagai suatu fungsi yang menyatakan nilai kemungkinan terjadinya kejadian tertentu. Dimana nilai ini di dapat dari frekuensi kejadian dari suatu ruang solusi yang di bagi dengan jumlah keseluruhan dari frekuensi kejadian itu sendiri. dengan demikian, jika menjumlahkan nilai dari PDF akan menghasilkan nilai 1. Nilai dari PDF ini akan menghasilkan karakteristik yang di mana memiliki range antara 0 hingga 1.

     Cumulative Density Function (CDF) ialah suatu fungsi yang menyatakan probabillitas terjadinya kejadian sampai kejadian tertentu. Dimana maksudnya adalah nilai maksimum yang dihasilkan adalah 1. Ini di karenakan, tiap kejadian selanjutnya merupakan pernjumlahan dari nilai sebelumnya, sehingga akhir kondisi merupakan nilai total dari tiap-tiap nilainya.

     Pengunaan kedua metode ini dalam memantau trafik jaringan adalah gunanya untuk melihat kestabilan dari suatu jaringan internet dengan di gunakannya ukuran data yang berbeda beda.


2. Analisa dan Hasil 

     Seperti yang telah di singgung sebelumnya dimana ini adalah lanjutan dari anlisa trafik jaringan RTT, namun kali ini dengan menggunakan metode yang berbeda. Praktikum ini membahas tentang PDF dan CDF sebagai metode untuk melakukan analisa pada Trafik Jaringan. Dimana kali ini penulis melakukan 1000 iterasi, dan dengan cara mencari PING yang sama.
     Sama seperti percobaan sebalumnya, lakukan ping ke www.detik.com. Namun kali ini dengan iterasi sebanyak 1000 data, dan beasr data yang di gunakan hanya 4 data yaitu 64, 128, 512, dan 1024 byte. Caranya sama yaitu dengan cara ping www.detik.com -n 1100 -l 64 -i 225 > 64.txt. Pengambilan data di lakukan pada saat jam pembelajaran dan karena itu dilakukan pada saat banyak yang menggunakan jaringan yang sama maka akan berdampak terhadap kestabilan dari jaringan yang di pakai. Perhitungan dengan menggunakan metode PDF dan CDF dan menggunakan Bin 25 atau Range 25.

     Berikut adalah gambar grafik dari hasil pengolahaan data dengan menggunaka metode PDF yang akan memperlihatkan kestabilan dari jaringan internet yang di gunakan  

   >  64 Byte


 > 128 Byte


> 512 Byte





> 1024 Byte





Setelah mendapatkan data seperti gambar di atas, dapat di lihat pada ukuran data sebesar 64 Byte jaringan yang di gunakan cukup stabil karena dapat dilihat pada gambar grafik nilai nya tidak terlalu beda besar, dan nilai PDF nya ada pada range 25-50 ms. Dan pada data 128 Byte dapat di katakan bahw jaringannya pada data ini yang paling bagus karena data yang di hasilkan tidak ada yang naik turun, dan pada data ini PDF nya berada pada range 24-49 ms. Selanjutnya data 512 Byte jaringannya mulai mengalami gangguan karena jaringan yang tidak stabil karena data yang di hasilkan tidak konstan. Selanjutnya yaitu data 1024 Byte, pada data yang di hasilkan ini tidak terlalu bagus juga. Ini di karenakan jaringan yang tidak stabil. Dan dengan melihat grafik yang telah di sajikan kita dapat mengetahui data yang mengalami RTT pada jaringan yang telah dilakukan.

     Selanjutnya akan di sajikan gambar dari data yang telah di ambil, yaitu data CDF.

> 64 Byte





> 128 Byte





> 512 Byte




> 1024 Byte





       CDF adalah data yang menunjukan probabilitas dari suatu kejadian hingga kejadian tertentu. CDF akan selalu menghasilkan nilai kejadian nya selalu 1. Dengan menggunakan metode ini kita dapaat mencari kestabilan dari jaringan yang di gunakan, bagus atau tidak nya jaringan tersebut . Dan dari data yang telah ada dapat di katakan bahwa data yang bagus ada pada penggunaan data 128 Byte, ini di karenakan grafik yang di hasilkan bagus dan stabil, dan yang paling tidak stabil yaitu ada pada data 1024 Byte karena RTO nya cukup banyak.

3. Kesimpulan

     Dengan data yang telah ada dapat di ambil kesimpulan :
  • Metode PDF dan CDF adalah suatu metode kepadatan probabilitas yang dapat di gunakan untuk mencari kestabilan jaringan yang di gunakan.
  • Pada data yang di dapatkan jaringan yang stabil ada pada data 128 Byte dan 512 Byte
 
 
 
Sumber :
  • lecturer .eepis - its .edu / ~ huda /TK/kuliah2.ppt)

Rabu, 22 Oktober 2014

ANALISA TRAFIK JARINGAN DENGAN RTT (Round Trip Time)

PRAKTIKUM MANAJEMEN JARINGAN

1. PENDAHULUAN

Pengguna internet di indonesia semakin menigkat dari tahun ke tahun seiring dengan berkembangnya muatan informasi dan semakin banyaknya masyarakat di indonesia menjadi information oriented yaitu selalu mencari informasi terbaru di internet tentang segala hal yang di inginkan.

Perkembangan yang positif ini bukanya tanpa masalah, dan yang paling mudah di ketahui dari permasalahannya adalah masalah di sisi user yaitu mengenai lambatnya kecepatan akses akibat kondisi dari jaringan yang kurang baik dan juga berbagai faktor lain yang mempengaruhinya. Maka dengan adanya faktor-faktor ini penulis melakukan analisa sederhana tentang jaringan akses internet yang digunakan.

Round Trip Time atau RTT, yaitu cara yang digunakan untuk mengetahui pengiriman suatu paket data dari user ke server kemudian paket data tersebut di kembalikan lagi ke user, sehingga user dapat mengetahui dan melakukan analisa pada jaringan yang digunaknya. Dan cara yang di gunakan yaitu dengan melakukan PING pada Command Prompt dan Spread Sheet untuk mengolah data dan membuat grafik.


2. ANALISA DAN DATA

Dari pendahuluan yang sudah ada tentang RTT, maka selanjutnya penulis akan menjelaskan data yang sudah di dapatkan selama praktikum. Dengan melakukan pengambilan data melalui PING ke server www.detik.com, dan dilakukan iterasi sebanyak 10 kali dengan banyaknya bytes yang berbeda sesuai dengan yang di perintahkan. cara melakukan pingnya yaitu dengan cara:

"ping www.detik.com -n 15 -l 16 -i 225 >225.txt"

pada perintah di atas akan dilakukan iterasi sebanyak 15 kali, ini dikarenakan untuk menghindari adanya data yang di hasilkan RTO (Request Time Out), yaitu gagalnya data yang di terima. Karena data yang di butuhkan sebanyak 10 iterasi, lalu bytesnya sebesar 16 bit. Dan melakukann pengiriman data ke server detik.com.Setelah mendapatkan data yang di perintahkan maka di cari nilai rata rata dari RTT dan di  buat grafik perbandingannya antara bytes dengan average. Dan ".txt" untuk menyimpan data dari perintah ping ini. Lakukan seperti gambar di bawah ini untuk tiap tiap byte.



Kemudian melakukan "tracert ke server www.detik.com", yaitu untuk mengetahui perjalanan pengiriman data dari PC atau Laptop ke server yang di tuju. Setelah melakukan "tracert www.detik.com" maka tunggu hingga proses selesai seperti gambar di bawah berikut.


Dapat dilihat dari gambar di atas bahwa ada 15 tahapan untuk mencapai server detik.com, namun hanya ada 9 tahapan yang sukses, dan 6 lainya RTO, yang di akibatkan jaringan yang tidak stabil. Waktu yang di tempuh cukup lama, ini juga di karenakan jaringan yang tidak stabil sehingga menyebabkan pengiriman menjadi lama dan juga ada yang RTO. Setelah mendapatkan hasil dari melakukan tracert ini maka penulis membuat topologinya sebagai skema dari jalur pengiriman data yang telah di lakukan seperti gambar topologi di bawah ini.

Topologi dari PC/Laptop ke server Detik.com

Selanjutnya pengambilan data pengaruh ukuran paket terhadap RTT, yaitu dengan melakukan perintah ping ke situs www.detik.com dengan jumlah 10 iterasi untuk masing masing ukuran paket data yaitu 8, 16, 32, 64, 128, 256, 512, 1024, 1500, 2000, 2500, 3000 byte. Dan lakukann perintah seperti berikut : ping www.detik.com -n 15 -l 16 -i 255 > 16.txt.

Perintah diatas melakukan ping ke server dengan jumlah iterasi sebanyak 15 kali dengan ukuran paket ping 16 byte dan TTL 225 (banyaknya hop yang dilewati yang di perbolehkan). Iterasi sebanyak 15 kali di karena kan untuk melakukan pembackupan data dari adanya kemungkinan RTO, karena data yang di butuhkan sebanyak 10 kali iterasi ping. Setelah melakukan ping ini maka filenya dapat di lihat pada file.txt yang telah tersimpan, dapat di lihat di Data C lalu user dan tempat tersimpanya yang di setting di command prompt  nya. Misalnya pada perintah ping di atas filenya tersimpan pada file 16.txt.

Setelah mendapatkan data dari setiap nilai bytes yang di perintahkan, maka selanjutnya dapat di buat grafiknya, dimana grafiknya ini adalah perbandingan anatara bytes dengan average. Data dan grafik yang telah di susun dapat di lihat pada gambar di bawah ini.

DATA DAN GRAFIK





Dari data dan grafik di atas dapat di lihat perbedaan dari tiap tiap byte yang di perintahkan, bahwa setiap byte menghasilkan RTT yang berbeda beda, tidak tergantung dari besarnya byte yang di gunakan. Dan juga ada data dari byte yang gagal melakukan ping ke server detik.com atau terjadi RTO yang terjadi selama pengiriman, ini dikarenakan jaringan yang di gunakan tidak baik atau tidak stabil sehingga data yang di kirimkan tidak kembali ke user atau putus di tengah pengiriman  berlangsung, bytenya yang gagal yaitu mulai dari 1500, 2000,2500 dan 3000. Dari gambar dapat di lihat bahwa kecepatan rata ratanya cukup besar karena koneksi internetnya yang tidak baik. Jadi dapat di katakan bahwa koneksi internet pada percobaan kali ini menentukan hasil yang di dapatkan.

3. KESIMPULAN

Dari data dan analisa di atas dapat di simpulkan :

1. Dari hasil yang telah di dapatkan koneksi internet yang tidak baik atau yang tidak stabil mengakibatkan banyaknya RTO yang terjadi.

2.  Penggunaan Tracert adalah untuk mengetahui jalur pengiriman data.

3. Rata rata nilai RTT yang di hasilkan cukup besar dan juga ada yang gagal.

Jumat, 17 Oktober 2014

Cara konfigurasi IP address pada Sistem Operasi Ubuntu

Assalamualaikum waramatullahi wabarakatuh

Berhubungan dengan adanya mata pelajaran Praktikum Workshop Aplikasi Internet yang berkaitan dengan pengkonfigurasi IP Address pada operasi sistem Ubuntu, maka di  buatlah di blog ini penjelasan dan langkah langkahnya.

pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan mengenai konfigurasi IP pada operasi sistem operasi ubuntu. pada pengkonfigurasi IP ini terdapat dua jenis, yaitu statis dan dinamis (DHCP).

mari kita mulai.

1. pertama kita masuk ke terminal yang ada pada OS Ubuntu, yaitu tempat dimana kita bisa melakukan perintah perintah dasar (command) pada linux.

Icon Terminal yang ada di Ubuntu






2. Lalu setelah itu akan muncul tampilan dimana tampilannya seperti yang ada pada command window pada windows. Dan untuk memulai kerja, kita masukan perintah sudo su, kepanjangannya adalah Super User/root, kita memiliki hak kuasa atas setiap perintah yang di masukan. Perintah sudo su ini adalah perintah bahwasanya kita sebagai pengguna dapat melakukan perintah apapun pada terminal untuk mengubah ubah sesuai keinginan kita.


Printscreen dari perintah yang di gunakan, yaitu sudo su






Setelah kita memasukan perintah sudo su, maka kita harus memasukan password yang telah di setting sebelumnya.

3. Lalu setelah itu kita masukan perintah " nano /etc/network/interfaces " yaitu perintah yang di gunakan untuk konfigurasi pengisian IP Address pada routernya.

Printscreen dari " nano /etc/network/interfaces "




setelah itu kita akan masuk ke halaman tempat  pengaturan IP address nya.
Pada halaman ini kita dapat melakukan penyetingan IP dengan 2 cara, yaitu secara statik dan dinamik. Maksudnya yaitu bila dengan cara statik kita harus memasukan IP addressnya dengan cara manual. Lalu yang dinamik yaitu dengan cara menginputkan perintah DHCP, dengan cara ini kita tidak perlu repot repot memasukan satu satu alamat IP addressnya karena dengan otomatis akan terinput sendiri IP addressnya. Terserah kita mau menggunakann cara Statik atau Dinamik ini, namun masing masing memiliki kekurangan.

4. Setting IP Address secara Dinamik maipun Statik











Pada gambar di atas ialah menginputkan IP dengan cara Dinamik (DHCP), dapat dillihat bahwa kita tidak perlu mangisi IP addressnya sendiri karena akan di inputkan otomatis IP addressnya. 












Pada gambar di atas menggunakan perintah Static, yaitu dimana kita harus menginputkann IP addressnya sendiri.
Setelah itu kita simpan settiingan ini, yaitu dengan cara overwrite data lalu exit. Atau dengan cara ctrl+O - ctrl+C - ctrl+X.

Dan setelah itu kita inputkan perintah  " /etec/init.d/networking restart "

5. Setelah kita memilih menggunakan perintah Dinamik ataupun Statik, maka langkah selanjutnya adalah kita akan melihat apakah perintah perintah yang kita masukan sebelumnya benar atau salah. Yaitu dengan cara melihat hasilnya, seperti gambar yang ada di bawah ini.









Seperti yang terlihat pada gambar di atas bahwa setting yang di lakukan berhasil maka dengan ini kita telah memiliki IP address yang baru. Nmun jika tulisannya failed maka ada yang salah pada saat penyettingan IP addressnya sebelumnya dan harus kita periksa dan di perbaiki.

6. Setelah tadi kita sukses dalam penyetingannya maka kita akan melihat tampilan pada terminal nya sebagai berikut.












7. Percobaan selesai.